SIHIR

       D i antara hal yang dapat merusak akidah islam adalah sihir. Meski sangat berbahaya karena dapat menggugurkan akidah kita. Namun fenomena sihir tetap merebak dan berkembang di tengah masyarakat islam. Salah satu sebab yang mendorong penyebaran ini adalah ketidaktahuan  sebagian kaum muslimin akan hakikat sihir. MAKNA  SIHIR Sihir diambil dari bahasa arab yang maknanya sesuatu yang lembut dan tersembunyi. Makna lain dari sihir adalah sesuatu yang menipu dan menyakiti, mampu menarik dan memalingkan hati. HAKIKAT SIHIR . Yaitu, segala perbuatan dan ucapan yang dapat memberikan pengaruh buruk dan negatif kepada orang yang terkena sihir secara tersembunyi   dan menipu dengan perantara dan bantuan setan atau jin. Ada dua catatan penting pada hakikat sihir di atas yang perlu diperhatikan: 1. Pengaruh sihir semuanya negatif dan buruk hakekat ini membantah.Anggapan sebagian orang bahwa sihir dapat memberikan dampak positif keburukan dan bahaya sihir ditegaskan oleh Allah  Ta’ala  dengan

NABI MEMILIH WAKTU TEPAT DALAM MENGAJAR


               Tercatat di dalam siroh Nabi-صلى الله عليه وسلم- bahwa beliau tidak membatasi pengajaran pada waktu tertentu saja, tetapi beliau mengajar dan memberi pengarahan kapanpun hal itu diperlukan. Buktinya disamping mengajar disiang hari,beliau juga melakukannya pada malam hari. Simaklah beberapa hadits berikut ini, serta uraiannya masing-masing: 

A.Mengajar Setelah Shalat 'Isya
Imam al-Bukhari meriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar rodhiyallohu 'anhu, dia berkata:

صلى بنا النبي صلى الله عليه وسلم العشاء في آخر حياته ،فلما سلم قال : أرأيتكم ليلتكم هذه فإن رأس مائة سنة منها لا يتقى ممن هو علي ظهر الأرض أحد

"Nabi -صلى الله عليه وسلم-  mengerjakan shalat 'Isya' bersama kami diakhir-akhir hayat beliau. Setelah salam, berliau bersabda:'Tahukah kalian tentang malam kalian ini? Sesungguhnya pada penghujung seratus tahun yang akan datang tidak ada seorangpun dimuka bumi ini(pada malam ini) yang masih hidup." 
(Sahihul Bukhari,Kitab "al-Ilm"(no.116)(I/211))


Dalam hadits ini kita mendapati bahwa Nabi-صلى الله عليه وسلم- memberikan pengajaran dan pengarahan setelah menunaikan shalat isya. Karenanya Imam Bukhari memasukan hadits ini di dalam bab: "As-Samar (obrolan malam) seputar ilmu."

Tentang kata As-Samar di atas, Hafizh Ibnu Hajar berkata: "As-Samar(السمر) , demikian kata itu dilafalkan. Ada juga  yang berpendapat bahwa pelafalan yang benar adalah As-Samar(السمر), dengan asumsi kata ini adalah isim fi'il (kata benda yang menunjukan arti kata kerja), yang artinya obrolan pada malam hari sebelum tidur.

Al-'Allamah al-'Aini berkata: "Al Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulallah-صلى الله عليه وسلم- tidak menyukai tidur sebelum shalat 'Isya dan obrolan setelahnya. Hal ini menunjukan adanya larangan secara mutlak. Tetapi hadits diatas menunjukan diperbolehkannya obrolan malam untuk membahas  seputar ilmu dan kebaikan. Artinya larangan itu tidak berlakuku lagi secara mutlak.(Umdatul Qaari (II/177)secara ringkas)

B.Belajar Menjelang Separuh Malam 
Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Anas dia berkata:

"Kami pernah menunggu Nabi -صلى الله عليه وسلم- pada satu malam hingga mendekati separuh malam, lalu beliau datang dan shalat bersama kami. Setelah itu, beliau berkhutbah dihadapan kami'Ketahuilah sesungguhnya orang-orang (selain kita) telah mengerjakan shalat kemudian mereka tidur. Adapun kalian (yang menunggu shalat) akan dianggap sedang mengerjakan shalat selama kalian mau menantikan datangnya pelaksanaan shalat. "

Dalam hadits ini kita mendapati bahwa Nabi-صلى الله عليه وسلم- menyampaikan khutbahnya dihadapan para sahabat beliau ketika waktu mendekati sepuluh malam.
Imam Bukhari memasukan hadits ini dan hadits sebelumnya dalam kitab"Waktu-waktu Shalat" dan keduanya diletakan pada bab:"Obrolan malam seputar ilmu agama dan kebaikan setelah 'Isya."

Al-Alamah al-'Aini menjelaskan faidah yang dapat diambil dari kedua hadits diatas:"Sesungguhnya obrolan yang dilarang setelah 'Isya adalah obrolan tentang sesuatu yang tidak memberikan manfaat.Ibnu Sirin, Al-Qasim , dan murid-muridnya selalu membincangkan masalah-masalah kebaikan setelah 'Isya."

C.Belajar Setelah Bangun Tidur pada Malam Hari
Imam Bukhari meriwayatkan dari Ummu Salamah--,dia berkata:

"Pada suatu malam, Nabi-صلى الله عليه وسلم- terbangun lalu bersabda:'Maha suci Allooh, Fitnah(musibah )apa yang diturunkan pada malam ini, perbendaharaan (rahmat) apa yang dibukakan? bangunkanlah istri-istriku yang tinggal di bilik-bilik ini.Berapa banyak perempuan yang berpakaian ketika didunia, namun ia telanjang diakhirat."(Sahihul Bukhari,Kitab"al-Ilam"(no.115)(I/210))

Imam Bukhari meletakkan hadits ini pada bab:"Ilmu dan wejangan pada malam hari."Maksud judul bab ini, menurut al Hafizh Ibnu Hajar, adalah untuk mengingatkan bahwa obrolan yang dilarang setelah shalat 'Isya itu adalah obrolan yang tidak mengandung kebaikan."(Fathul Baari (I/210))



D.Mengajar Setelah Berlalunya Dua Pertiga Malam
Imam At-Tirmidzi meriwayatkan dari Ubai boin Ka'ab--,ia berkata:

"Ketika dua pertiga malam berlalu, Rasulallah-صلى الله عليه وسلم- bangkit, lalu bersabda:' Hai manusia, ingatlah kepada Allah, ingatlah kepada Allah. Tiupan pertama yang menggoncangkan alam benar-benar hampir tiba , lalu diiringi dengan tiupan kedua . Kemudian hampir datang dengan segala yang mengiringinya... "

Hadits ini menunjukan bahwa Nabi-صلى الله عليه وسلم-pernah memberikan pengarahan dan bimbingan setelah berlalunya dua pertiga malam. Rohku, ayahku, dan ibuku sebagai tebusan beliau; begitu antusiasnya Nabi-صلى الله عليه وسلم- dalam mengerahkan dan mendidik umat..

Semoga Allah membalas beliau-صلى الله عليه وسلم- dengan sebaik-baik balasan dan menjadikan kita semua sebagai orang-orang yang menempuh jalan beliau.Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan do'a.

Catatan Penting:
Dalam hadits ini kita mendapati bahwa beliau mengulang-ulang sabdanya,
Ingatlah kepada Allah dan Kematian hampir-hampir datang dengan segala yang mengiringinya."


Akhukum fillah,

Nadzir Abu Ismail Miftahus surur

Comments

Popular posts from this blog

MENANGIS KARENA TAKUT KEPADA ALLOH

SIHIR